Minggu, 27 Desember 2015

Ahok: Ustaz dan Pendeta Kalau Sewakan Rusun Saya Usir!



Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mewanti-wanti masyarakat yang mendapat rusun bantuan dari pemerintah untuk tidak menangguk untung dengan menyewakannya kepada orang lain. Ahok bahkan tidak segan-segan mengusir mereka.

"Jangan ngaku-ngaku ustaz, pendeta, pemuka agama, kalau kamu sewakan, saya usir! Kalau pendeta beneran tidak akan sewakan tempat," ujar Ahok usai meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Rusun Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur (Jaktim), Rabu (23/12/2015).

Ahok mengatakan, rusun digunakan untuk masyarakat Jakarta yang tidak mampu membeli rumah. Penghuni rusun selama ini tidak bayar sewa hanya membayar biaya pemeliharaan.

Jika penghuni rusun sudah mampu membeli tempat tinggal lain maka dia harus keluar dari rusun. Dia tidak boleh menempati/menyewakan rusun bantuan dari Ahok tersebut.

"Kalau nanti Bapak Ibu sudah kaya, sudah mampu beli apartemen, Bapak Ibu tidak boleh lagi pakai rusun ini. Pasti akan langsung saya usir baik itu tengah malam, ibunya lagi hamil, mau ada kakek dan nenek yang nggak bisa jalan saya tidak peduli. Kami akan seret keluar kalau berani menyewakan!" katanya.

Ahok tidak macam-macam dengan ucapannya. Seluruh CCTV sudah dipasang untuk memantaunya.

"Kalau berani menyewakan bukan hanya dikeluarkan tapi dipenjarakan. Jangan ancam nggak mau pilih saya lagi karena saya galak, biarin saya nggak dipilih lagi daripada rusun dicuri," kata Ahok dengan gayanya yang meledak-ledak.

Tujuan Ahok memilih rusun sebagai tempat tinggal warga Jakarta antara lain agar tidak ada lagi rumah kumuh. Dengan tinggal di rusun, kesehatan warga akan terjamin dan kebakaran tidak akan terjadi.

"Saya sudah minta semua walikota sosialisasi mana tanah yang kumuh dan padat penduduk biar kami ambil alih. Jual pada kami, kami akan jadikan kebun, rusun dan empang," tutur dia.

 sumber : detik.com

Di Rapat Kabinet, Jokowi: Tahun 2016 Kita Lari Lebih Cepat Lagi!



Jakarta - Pergantian tahun tinggal menunggu hari. Presiden Joko Widodo menyebut tahun 2015 yang akan ditinggalkan, sebagai tahun yang penuh tantangan bagi pemerintah.

"Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan," kata Jokowi mengawali rapat kabinet di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2015).

"Mulai dari perlambatan ekonomi dunia, turunnya harga komoditas, kebakaran hutan dan lahan gambut yang melanda sekitar, hingga merosotnya nilai tukar (rupiah)," imbuhnya soal tantangan yang dihadapi.

Meski banyak tantangan, lanjut Jokowi, pemerintah telah berhasil membangun fondasi yang kuat dalam beberapa sektor di tahun 2015.

"Kita telah membangun fondasi yang kuat dalam politik anggaran. Kita juga telah mengalihkan subsidi BBM untuk program-program yang langsung, yang bermanfaat bagi rakyat, bagi masyarakat," terang Jokowi.

Jokowi juga mengatakan, selama 2015 pemerintah telah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur. "Baik berupa jalan tol, jalur kereta api, pembangunan bandara, pembangunan pelabuhan, dan kita juga telah mengubah haluan, membangun sebuah Indonesia sentris, bukan Jawa sentris membangun dimulai dari daerah terdepan dan tertinggal," paparnya.

"Dan dengan fondasi itu, saya ingin agar 2016 kita bisa melangkah lari lebih cepat lagi, bekerja lebih keras lagi, karena tantangan 2016 tidak kalah beratnya dengan 2015," tambah Jokowi.

 sumber : detik.com

Eksekusi Rp 4,4 Triliun, Begini Cara Soeharto Menyelewengkan Uang Rakyat



Jakarta - Maksud hati Yayasan Supersemar ikut berperan membangun dunia pendidikan Indonesia. Tapi apa lacur, dana yang didapat dari bank pelat merah itu malah dibobol dan dialihkan ke kroni Cendana. Kini, yayasan itu diperintahkan untuk mengembalikan Rp 4,4 triliun yang diselewengkan itu.

Berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) yang dikutip detikcom, Soeharto membentuk Yayasan Supersemar tertanggal 16 Mei 1974. Soeharto yang kala itu sebagai Presiden RI duduk sebagai ketua dan posisi ketua ini bertahan sampai ia lengser pada 1998, bahkan berdasarkan akta notaris tertanggal 27 Desember 1999, Soeharto masih duduk sebagai ketua yayasan.

Dalam perjalanannya, Presiden Soeharto mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 1976 pada 23 April 1976 tentang Keputusan Menteri Keuangan Nomor 333/KMK.011/1978 tertanggal 30 Agustus 1978. Dalam aturan ini, Soeharto memerintahkan 5 persen dari 50 persen laba bersih bank milik negara disetor ke Yayasan Supersemar. Di mana Ketua Yayasan Supersemar adalah dirinya sendiri.

Bermodal regulasi ini, kantong Yayasan Supersemar pun langsung membengkak. Sejak keluarnya PP 15/1976 itu hingga Soeharto lengser, Yayasan Supersemar mendapatkan dana USD 420 juta dan Rp 182 miliar. Tapi siapa nyana, dana sebesar ini digunakan melenceng dari tujuan dibentuknya Yayasan Supersemar. Berdasarkan Pasal 3 Ayat 2 Anggaran Dasar Yayasan Supersemar, yayasan bertugas membantu/membina para siswa/mahasiswa yang cukup cakap tetapi kesulitan tidak dapat melanjutkan pelajarannya karena kesulitan dalam pembiayaan. Tujuan kedua yaitu yayasan melakukan kegiatan lain untuk kepentingan pendidikan.

Apa lacur, dana yang terkumpulkan diselewengkan menjadi penyertaan modal dan sebagainya, yaitu:

1. Diberikan kepada PT Bank Duta USD 125 juta pada 22 September 1990.
2. Tiga hari setelahnya, PT Bank Duta juga kembali diberi dana USD 19 juta.
3. Sehari setelah itu, PT Bank Duta kembali mendapat kucuran dana USD 275 juta.
4. Diberikan kepada Sempati Air sebesar Rp 13 miliar kurun 1989 hingga 1997.
5. Diberikan kepada PT Kiani Lestari sebesar Rp 150 miliar pada 13 November 1995.
6. Diberikan kepada PT Kalhold Utama, Essam Timber dan PT Tanjung Redep Hutan Tanaman Industri sebesar Rp 12 miliar pada 1982 hingga 1993.
7. Diberikan kepada kelompok usaha Kosgoro sebesar Rp 10 miliar pada 28 Desember 1993.

Atas penyelewengan dana ini, negara Republik Indonesia lalu menggugat Soeharto usai ia lengser. Namun tidak mudah bagi negara untuk menjerat Soeharto. Butuh waktu bertahun-tahun mengembalikan uang rakyat tersebut. Diawali dengan menang gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 27 Maret 2008. Gugatan ini dikuatkan ditingkat banding dan kasasi. Putusan ini lalu dikuatkan di tingkat peninjauan kembali (PK).

Atas kemenangan negara dan rakyat ini, PN Jaksel lalu mengundang Yayasan Supersemar untuk mau melaksanakan putusan itu.

"Kami akan beritahu putusan ini dan akan memberikan waktu selama 8 hari ke depan untuk melaksanakan putusan MA ini secara sukarela. Jika lewat dari waktu yang diberikan, maka kami akan menyita paksa asetnya," kata humas PN Jaksel, Made Sutrisna saat dihubungi detikcom, Rabu (23/12/2015).

Hingga berita ini diturunkan, detikcom telah berusaha mengkonfirmasi ke kuasa hukum Yayasan Supersemar, Denny Kailimang, baik lewat telepon dan SMS. Tetapi belum ada tanggapan. Beberapa waktu lalu detikcom juga telah mendatangi kantor Yayasan Supersemar tetapi tidak mendapat tanggapan yang berarti.

 sumber : detik.com

Suara Masyarakat: Kalau Perlu Metromini Mogok Selamanya, Goodbye Metromini



Jakarta - Masyarakat ternyata tak sedih saat Metromini mogok. Malahan banyak masyarakat yang setuju Metromini mogok selamanya.

detikcom mengadakan polling di twitter dengan pertanyaan "Para sopir Metromini hari ini melakukan aksi mogok massal sebagai bentuk protes. Setujukah Anda dengan aksi mereka?" Hingga 12.15 WIB, Senin (21/12/2015) ada 1.859 tweeps berpartisipasi di polling ini.

Dari 1.859 tweeps sebanyak 71% tidak setuju sopir Metromini menggelar aksi mogok. Sementara 29% setuju Metromini menggelar aksi mogok. Yang menarik, meski mereka menolak Metromini mogok bukan memberikan dukungan ke Metromini namun malahan mendorong Metromini mogok selamanya. Karena selama Metromini mogok, jalanan Jakarta lancar dan bebas dari bus ugal-ugalan.

Berikut beberapa cuplikan suara masyarakat terhadap eksistensi Metromini seperti hasil polling detikcom lewat twitter:

@Ma‏ngaturtoru: Nggak usah mogok, tutup aja sekalian bodo amat. Mau duitnya doang busnya nggak dirawat kan nggak nyaman…

@hadirochman1: EGP (emang gue pikirin). mobil bobrok, pelaku sopir ugal-ugalan dan naik-turunkan penumpang seenaknya.

@ridwanahmad8912: Sekalian aja nggak usah beroperasi selamanya. Ngurangin tingkat kemacetan, dan tingkat kecelakaan yang mengakibatkan kematian .

@SukmaHerang: setuju, kalau perlu selamanya. Para sopirnya mending dilatih, dididik, biar jadi pembalap. Rio Harianto juga kalah kalo urusan nyali

@raudatulzann: Syukurlah bisa ngurangin angka kecelakaan kalau dijalan sukanya ugal-ugalan

@marco_motion : sering aja mogok masal Metromininya. Karena imbasnya jalanan jadi lancar...

‏@dodon_dolly : Goodbye Metromini, kami akan slalu mengenangmu, hahaaaaha

Bagaimana respons Dirut PT Metromini Nofrialdi menanggapi suara masyarakat yang menghendaki Metromini mogok selamanya?

"Kalau masyarakat maunya begitu mau diapain lagi, saya juga tidak bisa berbuat banyak melawan pemerintah. Tapi solusinya tolonglah, Metromini itu bersejarah, itu angkutan yang tertua kalau memang mau dibayar per kilometer dan diremajakan kami siap," ucap Nofrialdi saat dikonfirmasi detikcom, Senin (21/12/2015).

 sumber : detik.com

Metromini Ancam Mogok Massal, Dishub DKI: Masyarakat Jangan Khawatir



Jakarta - Menyusul aksi gahar Dinas Perhubungan (Dishub) DKI menertibkan bus-bus reyot yang 'bergentayangan' di Ibu Kota, para sopir bus Metromini mengancam akan mengadakan mogok massal alias tak beroperasi pada Senin (21/12) besok. Namun masyarakat jangan takut dengan ancaman tersebut.

"Masyarakat jangan khawatir, tenang saja. Kami usahakan secepat mungkin untuk mengganti Metromini," kata Kepala Dishub DKI Andri Yansyah kepada detikcom, Minggu (20/12/2015).

Dishub DKI sedang mengusahakan bus-bus dari Mayasari Bakti untuk mengambil alih sementara jalur-jalur yang bakal ditinggal mogok bus-bus reyot itu. Sejak Rabu (16/12), sudah 217 bus tak laik jalan yang berhasil distop operasionalnya oleh Dishub.

Bahkan, Dishub juga bakal meminta bantuan Kepolisian untuk menyediakan bus-busnya guna melayani penumpang yang biasanya naik bus reyot.

"Saya akan rapat dengan Metromini, Organda, Dirlantas (Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya), Dirintelkam (Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya. Bisa saja memperbantukan kendaraan dari Polisi," kata Andri.

Dishub juga tak memandang mogoknya Metromini bakal mengakibatkan kesulitan yang signifikan. Yang jelas, Dishub akan mempersiapkan agar masyarakat tak terlalu direpotkan dengan aksi mogok sopir bus Metromini.

"Kami belum berkesimpulan apabila mogok maka semuanya akan menjadi susah. Mungkin sedikit susah, iya. Tapi kalau menjadi heboh, kita belum tahu juga," ujar Andri.

Penertiban lewat aksi sweeping bus-bus reyot itu dilakukan karena Jakarta sudah dihadapkan pada dua pilihan rasional: Membahayakan keselamatan penumpang atau mengutamakan keselamatan penumpang. Jelas pilihan kedua yang dipilih. Soalnya, korban jiwa sudah berjatuhan akibat ulang armada Metromini yang masih saja 'bergentayangan' di Ibu Kota itu.

"Kan kita pilih tidak membolehkan mereka beroperasi. Karena kita mengutamakan keselamatan masyarakat," kata Andri.

sumber : detik.com

Gerindra DKI Godok 8 Nama Kandidat Penantang Ahok, Ini Daftarnya

 

Jakarta - DPD Gerindra DKI Jakarta menggelar rapat khusus untuk mencari penantang Gubernur DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017. Sejumlah nama jadi kandidat.

Acara bertema "Rapat 750 Kader Partai Gerindra Menjaring Calon Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017" itu digelar di GOR Senen, Jakarta Pusat, Minggu (27/12/2015). Rapat tersebut diikuti kader Gerindra mulai dari tingkat anak ranting, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari berbagai wilayah ibukota serta tingkat DPD sebagai penyelenggara.

"Harapan kita dengan konsolidasi ini bisa menjaring nama-nama terbaik calon pemimpin Ibu Kota yang muncul dari aspirasi kader Gerindra," ujar Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik di sela acara di GOR Senen, Jakarta Pusat, Minggu (27/12/2015).

Taufik menerangkan ada 8 nama yang diajukan kader Gerindra untuk menjadi bakal calon gubernur di Pilgub DKI 2017. Delapan nama itu adalah dirinya sendiri, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Ketua Komisi D DPRD DKI Muhammad Sanusi, anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Biem Benyamin, Mantan Pangdam Jaya Mayjen (Purn) Sjafrie Syamsudin, Anggota Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno, dan Sekda Provinsi DKI Saefullah.

"Ini masih dijaring, dan bahkan mungkin ada nama-nama lain yang bakal muncul dalam kegiatan rapat konsolidasi ini. Ini artinya Gerindra bisa mempersiapkan dan mengantisipasi tuntutan publik jelang Pilkada," sebut Wakil Ketua DPRD DKI itu.

Taufik menambahkan konsolidasi tersebut juga untuk meningkatkan kepercayaan kader agar perolehan suara di Pemilu 2019 nantinya bisa lebih baik. Mengacu pemilu legislatif 2009 dan 2014, perolehan kursi Gerindra trennya meningkat dan akan terus ditingkatkan.

"Di hasil 2014, mengalami kenaikan dengan perolehan suara terbanyak 15 kursi (14 persen) di DPRD DKI dari perolehan suara sebesar 592.472 suara (13,06 persen)," ujarnya.

sumber : detik.com

Ahok: Metromini Tolong Mogok Selama-lamanya Saja



Jakarta - Aksi mogok para sopir Metromini justru disambut baik oleh Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok). Ahok meminta agar mereka mogok beroperasi hari ini dan seterusnya.

"Jadi saya senang banget loh, enggak usah ditangkapi sudah mogok semua, enak banget. Saya minta kepada semua pengemudi Metromini pemiliknya kalau mogok, selama-lamanya saja," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (21/12/2015).

Bus-bus reyot Metromini dikandangkan. Namun bila bus itu bisa diperbaiki oleh pemilik dan akhirnya bisa lolos uji kir, bus bisa dibawa lagi beroperasi. Masalahnya, perbaikan bus memakan biaya yang tak sedikit juga. Apalagi bila surat kir-nya juga asli tapi palsu (aspal).

"Tapi hitung-hitung lebih murah kredit mobil baru, betul enggak? Jadi saya tidak berhak membubarkan Metromini, tapi yang tidak sesuai standar kir akan saya tahan," tegas Ahok.

Tindakan menangkap dan mengandangkan akan terus dilakukan, "Sampai dia kapok."

Rute-rute yang ditinggal mogok Metromini bisa diisi oleh armada lain. "Mikrolet juga, saya perintahkan Mikrolet mengambil jalurnya Metromini sementara juga boleh deh," kata Ahok.

sumber : detik.com